Persiapan lokakarya 7 bukan hanya ketika
akan berangkat menuju lokasi namun dimulai dari beresnya lokakarya 6. Sespesial
apa sebenarnya lokakarya 7 ini sehingga membutuhkan waktu persiapan yang begitu
lama? Sepertinya sama spesialnya seperti kamu di hatiku cie cie, jadi ngelantur
deh. Seperti yang telah dibahas dalam artikel ”Lokakarya 7 Panen Karya” bahwa
acara ini bagaikan samen jika ditingkat sekolah dasar. Namanya mau menampilkan
karya dalam pameran dan penampilan tentu
perlu waktu untuk latihan dan mempersiapkan rancangan dekorasi, serta
mempersembahkan yang terbaik.
Persiapan yang dilakukan untuk pameran
hanya menyiapkan desain barner, menuliskan apa saja yang akan dibawa dan
ditampilkan. Sesimpel itu tapi diskusinya cukup menghabiskan waktu yang lama.
Hingga membutuhkan beberapa kali pertemuan baik online ataupun offline.
Maklumlah seluruh anggota kami semuanya ibu-ibu, hanya pendamping penggerak
yang bapak-bapak hahaha. Bisa dibayangkan riwehnya kelompok kami.
Tiap kali kumpul, bahasannya sih gak
seberapa tapi diskusinya, debatnya yang bikin lama,. belum lagi sesi
makan-makannya. Pernah suatu kali ketika akan diskusi tapi perut lapar, alhasil
ngebaso dulu, ngerujak dulu, ngemil dulu baru deh mulai bikin konsep. Apalagi
ketika membuat rekorder untuk kabaret, ditambahin sesi ketawa yang gak
beres-beres.
Oh iya jadi inget kabaret. Jadi kelompok
kami akan mempersembahkan kabaret diacara hiburan lokakarya 7 tapi ternyata
tidak jadi ditampilkan. Tidak apa lah mungkin ini yang terbaik menurut Tuhan.
Biarlah proses pembuatan kabaret yang cukup lama dan berliku menjadi pelajaran
bagi kami. Bisa dibayangkan kabaret yang akan ditampilkan hanya berdurasi lima
menit. Iya lima menit, kaya di iklan makanan jatuh “Belum lima menit,
nyam-nyam”. Apa yang kalian pikirkan? Begitu singkat bukan. Sesingkat itu harus
memuat perjalanan pendidikan kami selama enam bulan. Iya enam bulan dirangkum
dalam lima menit. Seru deh pokoknya.
Singkat cerita rekaman pun selesai.
Rekaman untuk kabaret lima menit membutuhkan proses pembuatan lebih dari lima
jam. Begitulah kehidupan, lebih banyak dramanya dari pada aksinya. Kami sukses
dan berhasil mempersiapkan kabaret luar biasa walaupun tak jadi ditampilkan.
Kami bahagia bisa berproses karena dibalik pembuatan kabaret itulah hikmah
bertebaran. Silaturahmi terjalin dengan baik, pertemanan yang semakin akrab,
curhat, ngobrol, makan, ketawa-ketiwi. Yah begitulah kalau ibu-ibu kumpul.
Kalau ibu-ibu kumpul pasti ada yang
selalu ikutan, apa coba? Itu dia makanan. Tak pernah kekurangan makanan kalau
lagi kumpul. Penyedia tempat selalu menyediakan dengan makanannya, belum lagi
yang dibawa sama perorangan. Bahkan Bapak PP juga ikut bawa makanan yang
dibagikan ke CGP nya kalau kumpul. Baik hati sekali Bapak PP kami, juga sabar
menghadapi ibu-ibu yang riweh ini.
Sampailah pada waktu lokakarya 7 tiba.
Kami berangkat dengan dua mobil. Satu mobil dipenuhi barang dan hanya memuat
dua orang. Di mobil satu lagi kami berkumpul. Ada seorang teman yang tidak
berangkat bareng karena harus menyelesaikan kepentingannya dulu. Bukan ibu-ibu
namanya kalau di jalan gak ada cerita. Padahal perjalanannya gak jauh-jauh
amat, Cuma dari Ciranjang ke Cipanas. Satu jam juga sudah sampai, bahkan
kurang.
Setelah semuanya berkumpul, berangkatlah kami, konvoi ceritanya. Beberapa menit mobil melaju
“Ada yang belum dapet nih
barangnya, katanya ada di sana, coba deh cari di google map,” ujar seorang
teman.
“ Ada nih, tar belok di depan. Deket kok
gak sampe sekilo,” jawabku.
“Ayo kita ke sana dulu,” jawab pemilik
kendaraan.
Mobil pun berbelok dan melaju ke tempat tujuan. Wah indahnya pemandangan di sana. Foto-foto dulu lah kami dengan pose andalan. Akhirnya sesuatu yang dicari pun dapat dengan usaha yang cukup berliku. Sampe harus naik gunung, salah orang, ngebujuk rayu dan ditegur karena melanggar.
Pesan di grup pun bertaburan karena
mereka kehilangan kami yang tak kunjung datang. Bahkan sampe keduluan sama
temen yang berangkat menyusul. Mana jalan cukup macet juga entah karena apa.
Mereka semua heran karena memang yang ada di mobil kami tidak memberitahu dulu
bahwa akan mencari sesuatu. Semua dadakan di jalan dan dikira dekat padahal
ternyata cukup jauh.
Jika penasasran kami ke mana dan mencari
apa, bisik-bisik aja ya di belakang layar karena ini rahasia hehehe.
Sampailah kami di hotel. Seperti biasa
prosedur kesehatan cek suhu, kartu vaksin dan sweb. Cukup lama kami menunggu
hingga akhirnya mendapatkan kamar dan memasuki kelas untuk memulai lokakarya.
Ada sedikit tragedi kamar yang dibahas
pada bagian cerita lain.
Siang hari hingga sore kami mengikuti
kelas. Jam delapan malam barulah kami mulai mendekor stan. Berhubung semuanya
ibu-ibu jadi kami harus kuat untuk mengangkut semua barang-barang, memasang
barner-barner, menempelkan lampu dan hisan, memasang taplak meja. Senang sekali
ketika aku hanya diberi tugas untuk duduk di kursi dan temanku menaikinya
sambil memasang lampu. Hidup ini kadang tugas kita begitu mudahnya, tapi
indahnya kerjasama gak ada yang iri walaupun tugasku cuma duduk haha.
Tak lupa kami ucapkan juga terimakasih
untuk bapa-bapak kelompok sebelah yang masih satu fasilitator. Mereka ikut membantu
kami dengan senang hati. Ternyata jadi wonder women saja tidak cukup, tetap
perlu ada bantuan tangan laki-laki.
Saking banyaknya barang kami sehingga
tidak cukup hanya sebalik untuk memindahkan dari kamar ke tempat pameran. Ada
saja beberapa barang yang tertinggal. Kami pun bergantian untuk membawanya.
Giliran aku yang mengambil barang dan seorang teman. Saking lelahnya kami
memilih untuk naik lift. Dari mulai turun pun kami sudah berdebat harus ke
lantai berapa, diantara kami tidak ada yang tahu kamar nya lantai berapa.
Bangunan hotel yang cukup bagus dengan denah yang cukup unik sehingga membuat
pengunjung yang kampungan ini ribet. Betapa tidak ternyata kami harus
berputar-putar karena tersesat mencari kamar. Belum lagi urutan kamar hotel
yang sama semua, tiap lantai bentuknya sama. Petunjuk kami hanya nomer kamar.
“Kita harus naik lagi satu lantai bu,”
ujar teman kami. Jadi pada saat itu kami bertiga di lift dengan tujuan yang sama
yaitu kamar.
“Masa, eh iya, ayo naik lagi,” jawabku,
“ini kan yang tadi, berarti kita turun lagi.”
Turun lagi lah kita.
“Nah sepertinya kita harus turun satu
tangga lagi,” ujarnya.
“duh bingung deh, hahaha”
“hahahaha”
“cape ketawa, yang ini bener kamarnya ke
sini,” jawabku.
Perjuangan mencari kamar aja udah harus
naik turun tangga beberapa kali, padahal tujuan utama naik lift biar gak cape
pake tangga. Namun sepertinya memang naik lift bikin otak linglung. Bayangkan saja,
kejadian ini gak terjadi cuma sekali tapi beberapa kali, kebingungan mencari
kamar gara-gara naik lift.Sepertiya harus jadi cerpen tersendiri.
Acara mendekorasi stan berakhir sampai
tengah malam. Beres tidak beres dianggap saja selesai. Kami semua diharuskan
untuk beristirahat untuk kegiatan esok hari. Selesainya acara mendekor dengan
segala keriwehannya, maka beres juga cerita ini. Sampai jumpa di cerita
selanjutnya.
Saya tunggu cerita selanjutnya mbak
BalasHapusWah rame ya 😆
BalasHapusKebayang repotnya kalau nggak ada bantuan pak bapak hehehe
Bapak-bapak penyelamat hehe
HapusJadi ngebayangin, riwehnya tim dekor ibu-ibu.😂 Semangat selalu bu, guru penggerak, selalu bergerak membawa perubahan menuju Indonesia Gemilang.
BalasHapusTrimakasih, semangat juga Ibu.
HapusMasyaAllah jadi guru penggerak ya mbak. Kerennn. Semangat mbak
BalasHapusIya, semangat juga buat Mbak Zahwa & Shafa
HapusAku bisa membayangkan suasananya, semua ibu-ibu pasti seru dan asyik. Jadi ingat mamaku kalau jalan-jalan sama teman-temannya itu, ya pasti seperti yang diceritakan ini suasananya. Makan siang ngebaso, ngerujak, nyemil, ketawa-ketawa dulu ya
BalasHapusIya Mbak, seru
HapusKalau ibu-ibu yang ngumpul, pasti heboh saling support.. jadi ingat pengalaman sendiri..😁
BalasHapusIya heboh banget
HapusWkwkwkwk, seru dan rame sekali yaa. Mamak-mamak memang tak ada lawan 😂😂😂
BalasHapusBener banget, yang lain kalah haha
HapusSeru ya kalau ada kegiatan yang melibatkan banyak orang.
BalasHapusPasti Mbak
HapusWah..seru sekali ceritanya...
BalasHapusKeren ini Ibu Ibu Guru penggerak..
Masya Allah..semoga sukses selalu🤗
Amin, trimakasih Mbak
HapusSemangat selalu bu guru, keren ceritanya
BalasHapusTrimakasih
HapusAkupun capai berusaha agar tempat Lokakarya supaya seru...akhirnya di Palace
BalasHapusTrimakasih Bapak yang sudah berjuang untuk kami
HapusPingin ngulang lagi ya Bu nida, seru banget
BalasHapusheem, iya gak ya? hehe
HapusSeru ngumpulnya..
BalasHapusIya Mbak
HapusBerkegiatan dalam kelompok besar selalu mendatangkan keseruan ya Mba?
BalasHapusiya bener bangat.
Hapusibu-ibu kalo ngumpul emang heboh dan keketawaan terus 😄
BalasHapusgak berhenti ketawa, hal kecil aja diketawain haha.
HapusSeru banget. Semangat terus belajar
BalasHapusSemangat juga
HapusWaah rame banget kayaknya itu acaranya, jadi pengen ikutan juga😁
BalasHapusKalo Mbak guru ikut aja program pendidikan guru penggerak
HapusJalur lokasinya lumayan juga ya, semangaatt
BalasHapusdeket sih kalo dari sini mah, masih satu kabupaten
HapusSeru ya kayaknya....
BalasHapusIya seru banget
HapusSeru dan penasaran dengan cerita selanjutnya... ditunggu ya mb semoga lebih seru dan bikin penasaran
BalasHapusOk Mbak
HapusSeru ya ceritanya. Dimana2 kita ciwi2 serempong apapun tak lupa dokumentasi momen dong, hihihi
BalasHapusIya seru banget
HapusWalaupun riweh tapi kalau dilakukan bersama rasanya seru ya mba, hihi
BalasHapusSejak punya anak, saya belum pernah nih kumpul sama teman-teman lagi. Jadi kangen.
Ayo Mbak kita kumpul-kumpul silaturahmi
HapusMeski riweuh tapi berkesan ya mbaaak♡
BalasHapusiya Mbak berkesan banget.
HapusBetway Casino App Review 2021 | JMWeb
BalasHapusBetway 문경 출장안마 Casino app 남양주 출장샵 review for 2021. Includes bonus codes, promo codes, mobile 경상남도 출장안마 apps, 동두천 출장안마 and banking options.Mobile App: Android, iPhone, Tablet PhoneApplication Compatibility: Android, 전주 출장안마 iPhone, Tablet, TabletOS: Android